Perempuan Masih Dibelit Ketidaksetaraan
BKOW Kalbar Evaluasi Program Kerja
Kehidupan perempuan Indonesia dalam keluarga, komunitas, dan politik maju pesat.
“Namun juga harus diakui, masih tetap ada ketidaksetaraan dalam akses dan perolehan manfaat dalam pendidikan, kesempatan kerja, status sosial, pendapatan, dan kekuasaan. Karena itu, pemberdayaan dan penegakan hak-hak perempuan di berbagai ranah kehidupan tetap menjadi agenda penting,” kata Wakil Ketua Dewan Penasihat BKOW Provinsi Kalbar, Karyanti Christiandy, pada acara Rapat Kerja Badan Kerja Sama Organisasi Wanita Provinsi Kalimantan Barat, di Balai Petitih, Jumat (4/5).
Menurut ibu satu anak itu, berbagai mekanisme dan kebijakan yang dibuat pemerintah sudah seharusnya diciptakan untuk mengurangi kesenjangan. Namun cita-cita untuk menghapus kesenjangan gender akan sulit diraih jika hanya mengandalkan melalui kelompok komunitas. Organisasi-organisasi wanita seperti BKOW, organisasi anggota, dan GOW, adalah agen perubahan utama menuju kehidupan yang lebih berkualitas untuk perempuan itu sendiri.
”Ada tiga alasan mengapa organisasi wanita harus terlibat aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain: Mempresentasikan suara perempuan itu sendiri, bertindak sebagai teladan, dan untuk menyediakan perspektif kebijakan alternatif sesuai dengan kondisi spesifik di daerah atau komunitasnya,” jelasnya.
Melalui evaluasi itu, lanjut Karyanti, dapat dilakukan koordinasi program kerja berkala. Salah satunya dengan meningkatkan silaturahmi antara BKOW Kalbar dengan GOW kabupaten/kota se-Kalbar.
Sementara, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial, Tri Nugroho Susanto, mengatakan, keberhasilan pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak tidak hanya tergantung pada pemerintah secara berjenjang, namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Dalam hal ini, kata Nugroho, BKOW sebagai organisasi masyarakat yang ada di masyarakat dapat berkiprah dan mengambil peran dalam pembangunan.
“Melalui rapat kerja ini, saya berharap BKOW dapat melaksanakan program kerja yang telah disusun secara maksimal dan bersinergi dengan lembaga pemerintah terkait program BKOW,” pinta Susanto.
“Namun juga harus diakui, masih tetap ada ketidaksetaraan dalam akses dan perolehan manfaat dalam pendidikan, kesempatan kerja, status sosial, pendapatan, dan kekuasaan. Karena itu, pemberdayaan dan penegakan hak-hak perempuan di berbagai ranah kehidupan tetap menjadi agenda penting,” kata Wakil Ketua Dewan Penasihat BKOW Provinsi Kalbar, Karyanti Christiandy, pada acara Rapat Kerja Badan Kerja Sama Organisasi Wanita Provinsi Kalimantan Barat, di Balai Petitih, Jumat (4/5).
Menurut ibu satu anak itu, berbagai mekanisme dan kebijakan yang dibuat pemerintah sudah seharusnya diciptakan untuk mengurangi kesenjangan. Namun cita-cita untuk menghapus kesenjangan gender akan sulit diraih jika hanya mengandalkan melalui kelompok komunitas. Organisasi-organisasi wanita seperti BKOW, organisasi anggota, dan GOW, adalah agen perubahan utama menuju kehidupan yang lebih berkualitas untuk perempuan itu sendiri.
”Ada tiga alasan mengapa organisasi wanita harus terlibat aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain: Mempresentasikan suara perempuan itu sendiri, bertindak sebagai teladan, dan untuk menyediakan perspektif kebijakan alternatif sesuai dengan kondisi spesifik di daerah atau komunitasnya,” jelasnya.
Melalui evaluasi itu, lanjut Karyanti, dapat dilakukan koordinasi program kerja berkala. Salah satunya dengan meningkatkan silaturahmi antara BKOW Kalbar dengan GOW kabupaten/kota se-Kalbar.
Sementara, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial, Tri Nugroho Susanto, mengatakan, keberhasilan pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak tidak hanya tergantung pada pemerintah secara berjenjang, namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Dalam hal ini, kata Nugroho, BKOW sebagai organisasi masyarakat yang ada di masyarakat dapat berkiprah dan mengambil peran dalam pembangunan.
“Melalui rapat kerja ini, saya berharap BKOW dapat melaksanakan program kerja yang telah disusun secara maksimal dan bersinergi dengan lembaga pemerintah terkait program BKOW,” pinta Susanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar