Nama : Rizki
Amelia Septanti
NIM :
2010210043
Prodi : Ilmu
Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik
Mata
Kuliah : Metode
Penelitian
Dosen
:
Sugeng Rusmiwari
1.)a.
Manusia dalam mencari kebenaran melalui :
·
Melalaui penemuan secara kebetulan.
Penemuan secara kebetulan tidak dapat dipakai pada cara bekerja ilmiah. Karena
sesuatu yang didapat secara kebetulan berada dalam posisi yang tidak pasti,
datangnya tidak dapat diperhitungkan secara berencana, sifatnya pasif dan
menanti, sehingga menyebabkan cara kerja tidak efektif dan juga tidak efisien.
Pengetahuan berkembang sangat lambat, selambat kebetulan yang membawa
kebenaran.
·
Melalui trial and error. Dalam usaha
mencari kebenaran dan jawaban atas masalah yang dihadapinya, manusia mencoba
dan bila usahanya gagal ditinggalkan, dan mencoba lagi yang lain utuk mencari
jawaban yang diinginkan. Melaluui cara ini, ada sikap untung-untungan, hampir
sama dengan cara penemuan secara kebetuulan. Akan tetapi pada trial dan error
ada sedikit kelebihan, yakni adanya sejenis usaha yang aktif, mencoba dan terus
mencoba ketika usahanya gagal, sampai akhirnya usahanya berhasil menemukan
sesuatu yang benar karena bisa memecahkan masalahnya.
·
Melalui penelitian ilmiah. Metode penelitian
ilmiah adalah cara yang dipandang sebagai cara mencari kebenaran secara ilmiah.
Penelitian ilmiah merupakan penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf
keilmuan. Karena cara penelitian hanya akan menarik dan membenarkan suatu
kesimpulan, apabila sudah ada bukti-bukti yang meyakinkan, melalui prosedur
yang sistematis dan jelas, serta teah diuji kebenarannya.
b.
Ciri-ciri penelitian ilmiah menurut Sanafiah dan Guntur,1982,hal:28-32
disunting dari buku John N best:
a. Suatu
kerja penelitia, dirancang dan diarahkan guna memcahkan suatu masalah tertentu,
bisa berpa jawaban terhadap suatu masalah atau menjelaskan hubungan-hubungan
antar varabel yang menjadi fokus penelitian.
b. Tekanannya
pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip serta teori-teori, sehingga
hasilnya nilai dan deskripsi.
c. Berangkat
dan bermuara pada masalah/obyek yag dapat diobservasi, sehingga bangunan ilmu
pengetahuan yang dihasilkan bukanlah buah dari ilham atau dogma, tetapi buah
veifikasi empiris.
d. Memerlukan
observasi dan deskripsi yang akurat.
e. Berkepentingan
dengan penemuan baru, jadi tidak sekedar mensintesa atau mengorganisir hal-hal
yang telah diketahui sebelumnya.
f. Mesti
dirancang secara teliti prosedur-prosedurnya dan rasional.
g. Menuntut
keahlian dari peneliti.
h. Diwarnai
oleh upaya obyektif dan logis.
i.
Menuntu kesabaran dan tidak dilakukn
secara tergesa-gesa.
j.
Pencatatan dan pelaporannya dilakukan
secara amat hati-hati.
k. Terkadang
menuntu keberanian.
c.
Penekanan pada point h yaitu diwarnai oleh upaya obyetif dan logis. Sebab sikap
obyektif dan logis menjadi hal yang amat penting dalam pemecahan masalah /
pemberian solusi. Selain itu yang berkaitan dengan penelitian ilmiah harus
bersifat masuk akal, tidak bisa mengada-ada terkait dengan hal-hal ilmiah. Oleh
karena itu sikap obyektif atau tidak memihak sangat dibutuhkan dan melakukan
sesuatu berdasarkan rasional atau logis juga dibutuhkan untuk menetukan
keilmiahan sesuatu.
2.)
a. Tujuan pokok tiap penelitian ialah untuk mencari jawaban permasalahan yang
diajukan. Dengan pertimbangan apa, bagaimana, untuk mengetahui, menggambarkan,
mencari perbeaan, mengidentifikasi dan mengetahui bagaimana hubungan x dan y.
b.
Kegunaan/manfaat
penelitian umumnya dipilah menjadi dua kategori, yaitu teoritis/akademis dan
praktis/fragmatis. Kegunaan teoritis/akademis terkait dengan kontribusi
tertentu dari penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu
pengetahuan serta dunia akademis. Sedangkan kegunaan praktis/fragmatis
berkaitan dengan kontribusi praktis yang diberikan dari penyelenggaraan penelitian
terhadap obyek penelitian, baik individu, kelompok, maupun organisasi.
Contohnya :
Merujuk pada tujuan penelitian diatas, maka penelitian
ini sekurang-kurangnya diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, yaitu :
- Manfaat teoritis, dapat memperkaya konsep atau
teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan manajemen sumber daya
manusia, khususnya yang terkait dengan pengaruh motivasi dan kompensasi
terhadap kinerja pegawai PT. X.
- Manfaat praktis, dapat memberikan masukan yang
berarti bagi PT. X dalam meningkatkan kinerja pegawainya, khususnya
melalui perspektif motivasi dan kompensasi.
3.)
a. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sebab jika kita melihat bahan
kajian masalah kepemimpinan integrative dengan sikap apatisme masyarakat, maka
kita melihat lagi pada pola pikir yang digunakan pada penelitian ini ialah pola
piir deduktif yang berusaha untuk memahami suatu fenomena dengna cara
menggunakan konsep-konsep yang bersifat umum, yang abstrak untuk mencari
hal-hal yang bersifat khusus dari fenomena yang diteliti. Pola pikir ini
mengejar yang teratur, yang teramati, empiris sensual, menggunakan logika
matematis dan membuat generalisasi yang dikonstruksi dari rerata keragaman
individula. Nah, berkaitan dengan hal itu kita tidak hanya mendengarkan dari
satu sampel saja namun mengambil dari beberapa sampel yang disebut dalam
pengumpulan data untuk variabel sikap apatisme masyarakat. Selain itu
keakuratan dalam pengumpulan data juga dapat diperoleh oleh periset selain itu
terlalu memaan banyak waktu dalam melakukan riset di lapangan nantinya.
b. Kekurangan penelitian kuantitatif:
1.
Lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positivism, yang bertitik tolak
dari fakta social yang ditarik dari realitas obyektif, dismaping asumsi
teoritis lainnya
2.
Tujuan penelitian kuantitatif mencari sebab akibat
3.Mencoba
mengurangi kesalahan (reduce error) pengamatannya melalui desain eksperimental
atau korelatif untuk sampai pada kesimpulan yang obyektif.
4.
Mencoba mendalami dan menerobos gejalanya dengan menginterpretasikan
masalahnya.
5.Menyimpulkan
kombinasi dari berbagai arti permasalahan sebagaimana disajikan oleh
situasinya.
6.
Melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu.
7.
Pengamat harus mengetahui apa yang menjadi cirri sesuatu itu.
8.
Mencacat, menghitung, perhitungan persentase, rata-rata, perhitungan statistic,
dst.
9.Melibatkan
diri pada perhitungan atau angka atau kuantitas.
(sugeng
rusmiwari,2011)
Kelebihan penelitian kuantitatif:
-
Peneliti
kuantitatif menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia
teliti (etik). Keunggulan penelitian kuantitatif terletak pada metodologi yang
digunakan. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan data teks yang bersifat
subyektif. Realitas yang dipelajari dikonstruksikan sesuai dengan nilai sosial
partisipan (subyek penelitian), oleh karenanya pemaknaan realitas sesuai dengan
pemahaman partisipan (emik).
-
Dalam
penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku sebagai observer subyek
penelitian yang tidak terpengaruh dan memihak (obyektif).
4.)a.
Manfaat ditentukannya indikator pada variabel penelitian yaitu indikator
merupakan tanda-tanda khusus atau petunjuk yang dimiliki oleh masing-masing
variabel, sehingga berbeda dengan variabel lainnya. Jadi dengan ditentukannya
indikator maka pemisahan variabel dapat dipermudah dan maksud dari tiap
variabel pun dapat dipahami dengan mudah.
b.
Angket terbuka: angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden
dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadannya.
Contoh
: 1. Bagaimana
pendapat anda tentang kondisi ruangan yang menjadi tempat
perkuliahan anda saat ini?
2. Bagaimana
perasaan anda terkait dengan pelayanan yang diberikan dari kampus?
Angket
Tertutup: angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden
diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengna kerakteristik.
1 2 3 4 5
5.)
a. Manfaat Ditentukannya konsep teori dalam penelitian kuantitaif :
-
Peneliti memiliki alasan yang kuat dari kacamata teoritis, tentang pentingnya
penelitian itu dilakukan.
- Karena konsep teori diperoleh dari kajian
kepustakaan maka akan memberikan akses untuk membandingkan pokok masalah yang
kita pilih dengan pokok masalah.
-
Teori diposisikan sebagai perspektif yang diharapkan dapat membantu memahami
pokok persoalan yang diteliti.
b. Hipotesis alternative menunjukkan
adanya perbedaan antara ekspektasi peneliti dengan data yang dikumpulkan,
dirumuskan dalam format ha. Kepemimpinan da pelayanan publik merupakan dua
konsepsi yang memiliki hubungan satu dengan yang lain. Kepemimpinan merupakan
suatu sikap atau tindakan
mempengaruhi,mengajak, memotivasi orang lain. Sedangkan pelayanan publik
merupakan suatu tindakan dimana kita melakukan pelayanan untuk memuaskan orang
lain atau publik/masyarakat. Dalam suatu pelayanan membutuhkan seorang yang
mmengatasi atau mampu memanajemen pelayanan tersebut yang disebut dengan
pemimpin. Terkait dengan pelayanan publik itu sendiri yaitu melayani pada masyarakat
maka pemimpin disini berperan aktif di atasnya sebagai pemawa kebijakan
pelayanan. Namun meskipun proses kepemimpinan berjalan, pemimpin juga berperan
dalam melakukan pelayanan publik itu sendiri. Jadi ketika berjalannya proses
kepemimpinan, seorang pemimpin juga melakukan roses pelayanan sebab itu juga
merupakan salah satu tugas menjadi seorang pemimpin. Begitupn dengna pelayanan
publik yang sasaran utamanya yaitu masyarakat maka, ktika publik menyatakan
keluhannya terkait dengna pelayanan yang tidak “enak” maka pemberi pelayanan
tidak bisa istilahnya “protes” pada masyarakat. Namun penerima pelayanan pun
juga tidak bisa serta merta mengklaim ketika tidak suka dengan hati maka
pelayanan publik yang diberikan bermasalah. Namun, hanya saja, hingga saat ini
pelayanan publik yang terjadi belum dapat berjalan dengan optimal dan pelayanan
publik dengan kepemimpinan pun masih belum bisa berjalan beriringan agar
tercipta suatu keserasian. (www.scribd.com)
6.)
a. Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lokasi
penelitian.(Subagyo,1999:87)
Sumber
data sekunder adalah data kedua yang diperoleh peneliti setelah memperoleh data
utama atau data primer.( Sugito,2009:132)
b.
Kelebihan data primer:
-
Data primer memiliki kridibilitas relatif tinggi, sebab periset mampu
mengontrol data yang akan digunakan dalam risetnya.
Kelebihan Data sekunder:
-
Lebih hemat waktu dan hemat biaya
periset.
-
Menjadi sumber data pembanding sehingga
data primer dapat dievaluasi dan diiterpretasikan lebih mendalam.
-
Daya cakupnya dapat berskala nasioanl
dan internasional.
-
Data dapat diperoleh diluar kemampuan
periset.
7.)
A. Populasi Homogen: populasi dikatakan
homogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti memiliki sifat-sifat
yang relatif seragam satu sama lainnya. Karakteristik seperti ini banyak
ditemukan di bidang eksakta, misalnya air, larutan, dsb. Apabila kita ingin
mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba setetes cairan
kopi tersebut. Setetes cairan kopi sudah bisa mewakili kadar gula dari
secangkir kopi tersebut.
Populasi Heterogen:
populasi dikatakan heterogen apabila unsur-unsur dari populasi yang diteliti
memiliki sifat-sifat yang relatif berbeda satu sama lainnya. Karakteristik
seperti ini banyak ditemukan dalam penelitian sosial dan perilaku, yang
objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat unik
dan kompleks. Misalnya, apabila kita ingin mengetahui rata-rata IQ mahasiswa
Unpad angkatan 2009 (berarti rata-rata dari semua Fakultas). Jelas, rata-rata
IQ mahasiswa antar Fakultas kemungkinan besar bervariasi, IQ mahasiswa Fakultas
Kedokteran relatif lebih tinggi dibanding dengan rata-rata IQ mahasiswa
Fakultas lainnya, sehingga kita bisa mengatakan bahwa populasi tersebut
keadaannya heterogen. Untuk mengatasi populasi yang heterogen dalam melakukan
penelitian, perlu adanya pengelompokan berdasarkan karakteristiknya, sehingga
dari populasi yang ada digrupkan dalam beberapa kelompok, yang nantinya
kelompok-kelompok tersebut akan hogomen dalam kelompoknya, tetapi
kelompok-kelompok tersebut sangat heterogen diantara kelompkonya. Pada
pemisalan sebelumnya, kelompok identik dengan Fakultas.
B.
Populasi ialah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik
kualitati maupun kuantitatif, daripada karakteristi tertentu mengenai
sekelompok obyek yang lengkap dan jelas. Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian.(Arikunto:1998:115)
Contoh
: Kompetensi pelayanan [ublik di Kantor Desa Tlogomas maka populasinya adalah
seluruh warga tlogomas.
8.)
a. Data yang dibutuhkan adalah :
Ø Bagan
struktur kepengurusan kantor
Ø Daftar
hadir pegawai
Ø Jadwal
pelayanan pada masyarakat
Ø Daftar
jenis pelayanan yang diberikan pada masyarakat
b. - Bagan strutur kepengurusan Kantor :
berupa gambar bagan yang terdapat di kantor.
- Daftar hadir pegawai : berupa absensi
pegawai untuk mengetahui kedisiplinan kehadiran.
- Jadwal pelayanan pada masyarakat:
berupa daftar atau catatan terkait dengan ketepatan dalam memberikan layanan.
- Daftar jenis pelayanan yang diberikan
pada masyarakat : berupa daftar atau catatan terkait dengan pelayanan apa saja
yang diberikan pada masyarakat.
9.)
– Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong,1991:3, menyatakan bahwa
metode penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.
-
Menurut Sudarto,1997:62, penelitian kualitatif adalah prosedur penilaian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang dan
perilaku yang diamati.
-
Jadi kesimpulannya, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian dan
penilaian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.(Rizki amelia septanti,2012)