Kamis, 27 September 2012

Gender

-->
§  Gender sebagai fenomena social budaya diartikan sebagai dampak social yang muncul dalam suatu masyarakat karena adanya pembedaan atas dasar jenis kelamin.
(Dr. Umi Sumbulah, M. Ag, dkk, Spektrum Gender : Kilasan Inklusi Gender di Perguruan Tinggi, UIN-Malang Press, 2008,hal. 8-9)
§  Gender merupakan kesadaran yang ada dalam suatu masyarakat bahwa hal-hal yang berasal dari pembedaan jenis kelamin sifatnya socio-cultural.
(Dr. Umi Sumbulah, M. Ag, dkk, Spektrum Gender : Kilasan Inklusi Gender di Perguruan Tinggi, UIN-Malang Press, 2008, hal. 10)
§  Gender sebagai fenomena social budaya diartikan sebagai dampak social yang muncul dan kesadaran yang ada dalam suatu masyarakat karena adanya pembedaan atas dasar jenis kelamin serta hal-hal yang berasal dari pembedaan jenis kelamin sifatnya socio-cultural.
(Rizki Amelia Septanti, Malang, 09 Oktober 2011)

Secara biologis alat-alat kelamin antara laki-laki  dan perempuan tidak dapat dipertukarkan, hal ini merupakan kodrat dan ketentuan Tuhan (Fakih, 2006: 8).

John M. Echols & Hassan Sadhily mengemukakan kata  gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin (Rahmawati, 2004: 19). Secara umum, pengertian  Gender adalah perbedaan yang tampak antara laki-laki dan  perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.

Fakih (2006: 71) mengemukakan bahwa gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Perubahan cirri dan sifat-sifat yang terjadi dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat lainnya disebut konsep gender.

Selanjutnya Santrock (2003: 365) mengemukakan bahwa istilah  gender  dan seks memiliki perbedaan dari segi dimensi. Isilah seks (jenis kelamin) mengacu pada dimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacu pada dimensi sosial-budaya seorang laki-laki dan perempuan.

Selain itu, istilah gender merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial yang diasosiasikan pada laki-laki dan perempuan. Karakteristik dan ciri yang diasosiasikan tidak hanya didasarkan pada perbedaan biologis, melainkan juga pada interpretasi sosial dan cultural tentang apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan (Rahmawati, 2004: 19).

Gender diartikan sebagai konstruksi sosiokultural yang membedakan karakteristik maskulin dan feminim. Moore (Abdullah, 2003: 19) mengemukakan bahwa  gender berbeda dari seks dan jenis kelamin laki-laki dan  perempuan yang bersifat biologis. Istilah  gender dikemukakan oleh para ilmuwan sosial dengan maksud untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-laki yang mempunyai sifat bawaan (ciptaan Tuhan) dan bentukan budaya (konstruksi sosial).  Gender adalah perbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

Dari beberapa penjelasan mengenai seks dan gender di atas, dapat dipahami bahwa seks merupakan pembagian jenis kelamin berdasarkan dimensi biologis dan tidak dapat diubah-ubah, sedangkan  gender merupakan hasil konstruksi manusia berdasarkan dimensi sosial-kultural tentang laki-laki atau perempuan.
 

Anak jalanan

Anak jalanan atau sering disingkat anjal adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, namun masih memiliki hubungan dengan keluarganya. Tapi hingga kini belum ada pengertian anak jalanan yang dapat dijadikan acuan bagi semua pihak.
Di tengah ketiadaan pengertian untuk anak jalanan, dapat ditemui adanya pengelompokan anak jalanan berdasar hubungan mereka dengan keluarga. Pada mulanya ada dua kategori anak jalanan, yaitu anak-anak yang turun ke jalanan dan anak-anak yang ada di jalanan. Namun pada perkembangannya ada penambahan kategori, yaitu anak-anak dari keluarga yang ada di jalanan.
Pengertian untuk kategori pertama adalah anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarga. Ada dua kelompok anak jalanan dalam kategori ini, yaitu anak-anak yang tinggal bersama orangtuanya dan senantiasa pulang ke rumah setiap hari, dan anak-anak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal di jalanan namun masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengan cara pulang baik berkala ataupun dengan jadwal yang tidak rutin.
Kategori kedua adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh atau sebagian besar waktunya di jalanan dan tidak memiliki hubungan atau ia memutuskan hubungan dengan orangtua atau keluarganya.
Kategori ketiga adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh waktunya di jalanan yang berasal dari keluarga yang hidup atau tinggalnya juga di jalanan.
Kategori keempat adalah anak berusia 5-17 tahun yang rentan bekerja di jalanan, anak yang bekerja dijalana, dan/atau yang bekerja dan hidup dijalanan yang menghabiskan sebagaian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari. Profil sebagai anak jalanan akan selalu melekat pada setiap manusia yang menggantungkan hidupnya pada keadaan yang tidak tentu setiap harinya..
Apakah mereka akan senantiasa menjadi seperti itu ketika keadaan zaman yang semakin global dan semakin tidak terkendali seperti ini....
Dapat dikatakan saat ini bahwa siapa yang mengikuti arus maka akan terhanyut dengan aliran tersebut...Ketika harus melawan pun rasa mustahil tanpa ada bantuan dari luar....
Begitulah nasib anak jalanan yang mendapatkan perhatian dari sedikit volunteer saja...
1:3 volunteer dengan jumlah anak jalanan yang menggantungkan kehidupannya di jalan.

Perempuan Masih Dibelit Ketidaksetaraan

BKOW Kalbar Evaluasi Program Kerja
|


Kehidupan perempuan Indonesia dalam keluarga, komunitas, dan politik maju pesat.
“Namun juga harus diakui, masih tetap ada ketidaksetaraan dalam akses dan perolehan manfaat dalam pendidikan, kesempatan kerja, status sosial, pendapatan, dan kekuasaan. Karena itu, pemberdayaan dan penegakan hak-hak perempuan di berbagai ranah kehidupan tetap menjadi agenda penting,” kata Wakil Ketua Dewan Penasihat BKOW Provinsi Kalbar, Karyanti Christiandy, pada acara Rapat Kerja Badan Kerja Sama Organisasi Wanita Provinsi Kalimantan Barat, di Balai Petitih, Jumat (4/5).
Menurut ibu satu anak itu, berbagai mekanisme dan kebijakan yang dibuat pemerintah sudah seharusnya diciptakan untuk mengurangi kesenjangan. Namun cita-cita untuk menghapus kesenjangan gender akan sulit diraih jika hanya mengandalkan melalui kelompok komunitas. Organisasi-organisasi wanita seperti BKOW, organisasi anggota, dan GOW, adalah agen perubahan utama menuju kehidupan yang lebih berkualitas untuk perempuan itu sendiri.
”Ada tiga alasan mengapa organisasi wanita harus terlibat aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan millennium antara lain: Mempresentasikan suara perempuan itu sendiri, bertindak sebagai teladan, dan untuk menyediakan perspektif kebijakan alternatif sesuai dengan kondisi spesifik di daerah atau komunitasnya,” jelasnya.
Melalui evaluasi itu, lanjut Karyanti, dapat dilakukan koordinasi program kerja berkala. Salah satunya dengan meningkatkan silaturahmi antara BKOW Kalbar dengan GOW kabupaten/kota se-Kalbar.
Sementara, Kepala Biro Kesejahteraan Sosial, Tri Nugroho Susanto, mengatakan, keberhasilan pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak tidak hanya tergantung pada pemerintah secara berjenjang, namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Dalam hal ini, kata Nugroho, BKOW sebagai organisasi masyarakat yang ada di masyarakat dapat berkiprah dan mengambil peran dalam pembangunan.
“Melalui rapat kerja ini, saya berharap BKOW dapat melaksanakan program kerja yang telah disusun secara maksimal dan bersinergi dengan lembaga pemerintah terkait program BKOW,” pinta Susanto.
 

Stand Up for Love

There are times I find it hard to sleep at night
We are living through such troubled times
And every child that reaches out for someone to hold
For one moment they become my own

And how can I pretend that I don’t know what’s going on?
When every second and every minute another soul is gone

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness
Of giving up
Of suffering

Then we all stand together this one time
Then no one will get left behind
And stand up for life
Stand up and here me sing
Stand up for love
I'm inspired and hopeful each and everyday
That's how I know that things are gonna change

So how can I pretend that I don’t know what’s going on?
When every second and every minute
Another soul is gone

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness
Of giving up
Of suffering

If we all stand together this one time
Then no one will get left behind
Stand up for life
Stand up for love
And it all starts right here
And it starts right now
One person stand up
And the rest will follow
For all the forgotten
For all the unloved
I'm gonna sing this song

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness
Of giving up
Of suffering

If we all stand together this one time
Then no one will get left behind
Stand up for life
 Stand up and sing
Stand up for love
For love
For love